5 Desain Rumah Paling Unik dan Aneh di Indonesia - Rumah adalah tempat dimana kita berteduh, tidur, dan berkumpul bersama keluarga. Rumahku adalah surgaku itu adalah pepatah tua yang tidak asing di telinga kita. Memiliki rumah bagus selalu menjadi impian setiap orang apalagi di jaman Milenial ini. Namun apa jadinya jika rumah itu berbentuk Unik dan Aneh tidak seperti biasanya yang kita lihat di sekitar kita.
Ada banyak bangunan rumah unik di Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara, namun kami hanya akan membahas 5 desain rumah paling unik dan aneh saja, simak ulasannya di bawah ini.
1. Rumah Gurita
 |
| google.com |
Rumah gurita ini sempat menjadi trending topic setelah banyaknya media didunia maya yang membahas sebuah rumah besar yang bergaya cukup aneh yang terletak di Jalan Terusan Sukadamai 1 No. 6, Sukajadi, Bandung ini.
Yah cukup aneh, karena diatas rumah tersebut terdapat sebuah patung gurita raksasa yang berwarna hitam legam dan seakan-akan keluar dari sarangnya untuk mencari mangsa. Tentunya patung gurita itu menjadi ikon yang sangat unik namun sekaligus sangat misterius bagi kebanyakan orang.
Atap yang di tutupi patung gurita tersebut terletak di atas ruang makan dan patung gurita tersebut di buat pemiliknya untuk menghadirkan kesan atap rumah yang di dekap oleh gurita raksasa.
 |
| rumahminimalisok.com |
Selain rumah Gurita, di Bandung juga terdapat rumah unik lain bernam Rumah Botol yang berdesain bangun modern yang berada di daerah Cigadung Selatan, Bandung. Rumah ini sangat unik karena di bangun dari botol bekas yang berjumlah sebanyak 30 ribu buah dan merupakan contoh rumah hemat energy dan ramah lingkungan sesuai dengan prinsip Reuse dari konsep Go Green. Rumah ini juga mampu menampung banyak sinar matahari untuk menghemat listrik karena dinding rumah ini sebagian terbuat dari kaca. Rumah ini berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Green Design Award dari BCI Asia karena inovasi yang ada di rumah ini.
3. Rumah Domes/Teletubies
 |
| wikipedia.org |
Rumah Teletubbies adalah rumah berbentuk setengah lingkaran yang dibangun untuk korban bencana gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Komplek perumahan Teletubbies ini berada di Desa Nglepen, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Rumah Teletubbies sebenarnya adalah rumah biasa yang digunakan sebagai tempat tinggal, disebut rumah Teletubbies karena bentuknya yang mirip dengan rumah pada kartun Teletubbies di televisi. Rumah Teletubbies juga disebut dengan rumah dum karena bentuknya seperti dum atau tenda setengah lingkaran. Rumah Teletubbies memiliki fungsi utama sebagai tempat tinggal seperti rumah pada umumnya, tetapi sejak berdiri rumah tersebut sudah dikondisikan menjadi desa wisata. Desa dengan rumah Teletubbies tersebut dijadikan sebagai desa wisata karena bentuk rumahnya yang unik. Rumah dengan bentuk seperti kubah dirancang supaya tahan terhadap guncangan gempa bumi.
Baca Juga
AWAS PESAN HOAX DI WHATSAPP
4. Rumah Tampah
Tampah merupakan alat tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyaring beras. Bahannya dari bambu berguna untuk memisahkan segala macam kotoran yang ada bersama beras, misalnya gabah dan batu kecil.
Seperti dilansir dari kompas.com di tangan Budi Pradono Architects, tampah digunakan untuk membangun sebuah rumah pohon dengan desain unik dan menarik. Bekerjasama dengan desainer dari sekitar Simo, Solo, rumah pohon tersebut memiliki struktur bangunan paralel silindris dan tambahan bentuk triangular di sekitarnya.
Kolaborasi itu memberikan tipologi baru pada beragam bambu anyaman yang kini juga berfungsi sebagai penyaring untuk konteks historikal. Terletak lima meter di atas tanah, rumah bambu dari tampah tersebut berguna bagi masyarakat Solo agar bisa melihat benteng Vastenburg peninggalan Belanda.
5. Rumah Kardus
Salah satu karya yang menarik perhatian adalah rumah kardus yang disediakan untuk tempat evakuasi dadakan atau tempat penampungan sementara yang praktis, aman, dan nyaman. Rumah kardus untuk jaga-jaga menghadapi bencana alam seperti gempa.
Seperti dilansir dari surabaya.tribunnews.com rumah ini hanya baru sebatas wacana saja, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Hidayat Sugiharto mengakui, selama ini para arsitektur di Indonesia belum mengembangkan tempat tinggal darurat untuk bencana. Selama ini setiap ada bencana hanya memanfaatkan tenda-tenda besar, stadion dan gedung besar untuk tempat tinggal darurat.
Baca Juga ==> KECELAKAAN MAUT DI LEBAK BANTEN
EmoticonEmoticon